A. Secara garis besar..manfaat belajar filsafat adalah sebagai berikut:
1. Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu tampak seperti apa adanya.
2. Filsafat membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan dunia kita
3. Filsafat membuat kita lebih kritis
4. Filsafat mengembangkan kemampuan kita dalam:
- Menalar secara jelas
- Membedakan argumen yang baik dan yang buruk
- Menyampaikan pendapat secara jelas
- Melihat sesuatu melalui kacamata yang lebih luas
- Melihat dan mempertimbangkan pendapat dan pandangan yang berbeda.
5. Filsafat
dapat memberi bekal dan kemampulan pada kita untuk memperhatikan cara
pandangan kita sendiri dan pandangan orang lain dengan kritis
Pada
umumnya dapat dikatakan bahwa studi filsafat semakin menjadikan orang
mampu untuk menangani pertanyaan mendasar manusia yang tidak terletak
dalam wewenang metodis ilmu-ilmu khusus. Jadi
filsafat membantu untuk mendalami pertanyaan-pertanyaan asasi manusia
tentang realitas (filsafat teoritis) dan lingkup tanggung jawabnya
(filsafat praktis). Kemampuan itu dipelajarinya dari luar jalur secara
sistematik dan secara historis.
Pertama
secara sistematis. Artinya filsafat menawarkan metode-metode mutakhir
untuk menangani masalah-masalah mendalam manusia, tentang hakikat
kebenaran dan pengetahuan, baik biasa maupun ilmiah, tentang tanggung
jawab, dan keadilan dan sebagainya.
Jalur
kedua melalui jalur sejarah filsafat. Di situ orang belajar untuk
mendalami, menanggapi, serta belajar dari jawaban-jawaban yang sampai
sekarang ditawarkan oleh para pemikir dan filosof terkemuka terhadap
pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Kemampuan
ini memberikan sekurang-kurangnya tiga kemampuan yang memang sangat
dibutuhkan oleh segenap orang yang dizaman sekarang harus atau mau
memberikan pengarahan, bimbingan, dan kepemimpinan spiritual dan
intelektual dalam masyarakat:
1. Suatu
pengertian lebih mendalam tentang manusia dan dunia. Dengan mempelajari
pendekatan-pendekatan pokok terhadap pertanyaan-pertanyaan manusia
paling hakiki, serta mendalami jawaban-jawaban yang diberikan oleh
pemikir-pemikir besar umat manusia, wawasan dan pengertian kita sendiri
diperluas.
2. Kemampuan
untuk menganalisis secara terbuka dan kritis argumentasi-argumentasi,
pendapat-pendapat, tuntutan-tuntutan, dan legitimasi-legitimasi dari
pelbagai ajaran agama, ideologi dan pandangan dunia. Secara singkat,
filsafat selalu juga merupakan kritik ideologi. Justru kemampuan ini
sangat diperlukan dewasa ini di mana kebudayaan merupakan pasaran
ide-ide dan ideologi-ideologi relegius dan politis yang mampu membujuk
manusia untuk mempercayakan diri secara buta kepada mereka. Dalam
situasi ini sangat diperlukan kemampuan untuk tidak sekedar menolak
ideologi-ideologi secara dogmatis dan dari luar, melainkan untuk
menangggapi secara kritis dan argumentatif.
3. Pendasaran metodis dan wawasan lebih mendalam serta kritis dalam menjalani studi-studi di ilmu-ilmu khusus, termasuk teologi.
Dapat
dikatakan bahwa filsafat sangat diperlukan oleh profesi-profesi seperti
pendidik, pengarang, dan penerbit, budayawan, sosiolog, psikolog,
ilmuwan politik, agamawan, termasuk kiyai, pendeta, pastur,dan teolog.
B. Filsafat di Indonesia
Filsafat
tidak hanya berguna pada umumnya, melainkan mempunyai fungsi khusus
dalam lingkungan sosial-budaya Indonesia. Ada beberapa filsafat secara
khusus dibangsa ini, antara lain:
1. Bangsa
Indonesia terletak di tengah-tengah dinamika proses modernisasi yang
meliputi banyak bidang dan hanya hanya untuk sebagian dapat dikemudikan
melalui kebijakan pembangunan. Menghadapi tantangan modernisasi dengan
perubahan dengan perubahan pandangan hidup, nilai-niali, dan
norma-norma. Filsafat dapat membantu untuk mengambil sikap yang
sekaligus terbuka dan kritis.
2. Filsafat
merupakan sarana yang baik untuk menggali kembali kekayaan- kebudayaan,
tradisi-tradisi, dan filsafat indonesia serta untuk
mengaktualisasikannya bagi Indonesia modern yang sedang kita bangun.
filsafatlah yang paling sanggup untuk mendekati warisan rohani tidak
hanya secara museal dan verbalistik, melainkan evaluatif, kritis, dan
refleksif, sehingga kekayaan rohani rohani bangsa dapat menjadi modal
dalam pembentukan terus-menerus identitas modern bangsa Indonesia.
3. Sebagai
kritik ideologi, filsafat membangun kesanggupan untuk mendeteksi dan
membuka kedok-kedok ideologis pelbagai bentuk ketidakadilan sosial dan
pelanggaran-pelanggaran terhadap martabat dan hak-hak asasi manusia yang
masih terjadi. Jadi filsafat membuat sanggup untuk tidak tertipu oleh
slogan-slogan ideologis, untuk melihat secara terbuka masalah-masalah
masalh sosial secara percaturan kekuasaan yang sedang berlangsung.
4. Filsafat
merupakan dasar paling luas untuk berpartisipasi secara kritis dalam
kehidupan intelektual bangsa pada umumnya dan pada khususnya pada
lingkungan universitas-universitas dan lingkungan akademis.
5. Salah
satu fungsi terpenting filsafat adalah bahwa ia menyediakan dasar dan
sarana sekaligus bagi diadakanya dialog daantara agama-agama yang ada di
Indonesia pada umumnya dan secara khusus dalam rangka kerja sama
antar-agama dalam membangun masyarakat adil-makmur berdasarkan
pancasila. Jadi filsafat adalah dasar bagus bagi dialog antar agama,
karena argumentasinya mengacu pada manusia dan rasionalitas pada
umumnya, tidak terbatas pada pendekatan salah satu agama tertentu itupun
tanpa mengurangi pentingnya sikap beragama. Justru para agamawan
memerlukan filsafat supaya dapat berbicara satu sama laindan
bersama-sama memecahkan masalah-masalah nasional.
0 komentar:
Posting Komentar